Recent news

Sabtu, 15 Februari 2014

**********Virus-Virus Berbahaya di Lingkaran Aktifis Dakwah*******

Keberhasilan dakwah tidak akan lepas dari kesuksesan para aktivisnya dalam menjalankan program-program kerja dakwah yang dilaksankannya. Baik dari strategi, metodologi, instrument ataupun interaksi yang dilakukan para dai-dai Allah ini pada segmentasi dakwah yang ada.

Berikut ini virus-virus yang mesti dihindari bahkan wajib untuk dilawan para aktivis dakwah demi menjaga hati mereka dari niat dan tujuan yang menyimpang. Karena apabila virus ini dibiarkan menjalar ditubuh dan pikiran kita sudah dipastikan kegagalan dan kemerosotan dakwah akan semakin terlihat. Pertolongan Allah akan jauh dan kekalahan para pejuang islam akan Allah perlihatkan secara nyata ditengah-tengah umat.

Virus-virus yang harus dihindari :
1. Virus Merah Jambu (percintaan)
Virus ini sangat berbahaya karena virus ini menyebar dari alam bawah sadar manusia yang biasanya dimulai dari pandangan. Biasanya virus ini bergerak secara diam-diam dihati para aktivis antara lawan jenis ikhwan dan akhwat. Virus ini sangat sulit terdeteksi dikarenakan peranan hati sangat sentral dalam penyebaran dan pengembangbiakan virus ini jadi sulit terlihat dipermukaan dimana hanya yang terjangkiti saja yang mengetahuinya.

Barangsiapa yang menundukkan pandangannya dari keelokkan wanita yang cantik karena Allah, maka Allah akan mewariskan dalam hatinya manisnya iman sampai hari kiamat”. (Hr. Ahmad)

Ketika kita diperintahkan untuk menjaga hati, maka kita diperintahkan untuk tidak mengotori hati. Kotornya hati adalah karena maksiat. Maksiat yang kita lakukan seperti noda yang menutupi hati kita. “Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.” (Qs. Al-Muthofifin : ayat 83)

2. Virus Eksistensi (over confident)
Selalu ingin tampil didepan, selalu ingin dihargai atau dituakan, dihormati, tidak mau dinasehati dan hanya mau menang sendiri, selalu ingin dijadikan panutan dan selalu ingin menjadi yang terbaik tanpa memberi kesempatan yang lain layaknya super man.Virus ini apabila didiamkan mengendap dalam hati para kader dakwah akan berbahaya dampak kedepannya. Karena akan menimbulkan sikap sombong, jumawa, keras kepala dan merasa paling hebat.

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (Qs. Luqman: ayat 18)

3. Virus Muntaber (mundur tanpa berita)
Virus ini juga bisa disebabkan karena beberapa hal seperti sikap frustasi atau kejenuhan yang hinggap dihati para aktivis. Atau karena tidak kuatnya para aktivis menghadapi tekanan, tantangan, tanggung jawab, tribulasi dan beratnya beban dijalan dakwah ini sehingga timbullah sikap putus asa, menyerah, kalah, lalu keluar dari barisan perjuangan ini tanpa memberi alasan yang jelas dan syar’i. contoh sederhana ada seorang ikhwah yang sebelumnya sangat aktif hadir dalam setiap ivent dan nongkrong disekret tetapi tidak pernah muncul batang hidungnya setelah diberi amanah.

“Dakwah ini tidak mengenal sikap ganda. Ia hanya mengenal satu sikap totalitas. Siapa yang bersedia untuk itu, maka ia harus hidup bersama da’wah dan da’wah pun melebur dalam dirinya. Sebaliknya, barangsiapa yang lemah dalam memikul beban ini, ia terhalang dari pahala besar mujahid dan tertinggal besama orang-orang yang duduk. Lalu Allah SWT akan mengganti mereka dengan generasi lain yang lebih baik dan lebih sanggup memikul beban da’wah ini…”(syahid hasan al banna)

Bukankah Allah mengingatkan kita untuk bersikap tawajun (seimbang) antara mengejar dunia dunia dan akhirat, Allah juga meyakinkan kita semua dalam surat muhammad ayat 7.

“Ketakutan menghadapi resiko perjuangan, merupakan cermin lemahnya unsur keyakinan dan kebaikan dalam dirimu” (sayyid quthb).

4. Virus Ngaret (suka terlambat)

Maksud dari virus ngaret disini adalah budaya molor waktu yang menjadi kesukaan dan kebiasaan pada keseharian aktivis dalam menjalankan kerja-kerja dakwahnya yang berdampak sangat buruk bagi kemajuan dakwah. Sikap tidak disiplin seperti ini apabila didiamkan akan semakin merajalela melanda jiwa-jiwa aktivis yang membuat kemerosotan dan kurangnya komitmen. Dakwah ini dibangun diatas komitmen bukan sikap main-main ataupun ketidakseriusan.

Hendaklah engkau benar – benar memperhatikan penunaian tugasmu, dalam hal kualitas, kecermatan, kejujuran (tidak menipu) dan ketepatan waktu yang telah disepakati (disiplin).(syahid hasan al banna)

5. Virus Apatis (tidak peduli)

Yang dimaksud virus apatis disini adalah sebuah sikap dan tindakan ataupun tingkah laku seorang kader dakwah yang tidak perduli dan acuh terhadap situasi dan kondisi yang ada terkait problematika dakwah yang ditemuinya. Aktivis-aktivis yang terserang virus ini biasanya suka bersikap dan bertindak individualis dan hedonis (mementingkan diri sendiri). Virus ini berefek pada hilangnya sikap responsibility para kader dakwah dalam melihat problematika umat yang ditemui dijalan dakwah.

Smoga qt istiqomah & bisa menghindari virus-virus tersebut...
Semangat dakwah, smangat menebar kebaikan

1 komentar: